Jakarta - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar Webinar Series Chapter I dengan tema "Outlok Indonesia Masa Depan". Webiner yang digelar pada Selasa (31/8/2021) itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai narasumber.
Ada beberapa hal yang disampaikan ganjar. Diantaranya, meminta agar kader PMII kelak dapat masuk pimpin sistem.
Menurut Ganjar, untuk menjadi pemimpin tidak boleh pesimis. Tapi mau atau tidak terlibat dalam sistem ktu sendiri. Mau tidak menghadapi tantangan, masuk ke dalam turbolensi kekuasaan.
"Kita sering teriak-teriak pemerintah jelek, pemerintah korupsi. Ya anda harus pimpin, anda masuk, " sarannya.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu hebat. Namun dia mencoba untuk menahan diri pada korupsi, tidak mau menerima suap. Melainkan belajar untuk melayani masyarakat.
Dia juga menjelaskan bahwa sistem yang ada saat ini sudah baik. Namun korupsi masih terjadi dikarenakan oleh aktor di dalamnya.
"Aktor yang suka bergeser kiri kanan. Hati-hati dengan kekuasaan karena bangak godaan. Maka harus ada orang-orang, teman-teman yang mengontrol dan menasehati, " jelasnya.
Gajar juga menawarkan diri, jika ada kader PMII yang ingin masuk politik, dia siap untuk menjadi mentor politiknya.
"Kalau ada yang siap dari PMII, saya siap menjadi mentor politikmu, " tegasnya.
Di sisi lain, Ganjar juga menyampaikan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Terlebih di tengah pendemi seperti saat ini yang serba sulit.
Dia mencontohkan kondisi di Jateng. Motor penggerak utama perekonomian masih tertekan. Sektor perdagangan, Industri, dan konstruksi masih negatif. Daya beli dan permintaan masyarakat masih lemah.
Begitu juga dengan industri pengolahan masih tumbuh negatif. Angka kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga meningkat.
Namun dalam menghadapi situasi pandemi ini, Ganjar juga menyampaikan beberapa terobosan inovatif yang dilakukannya.
Seperti "Lapak Ganjar" misalnya. Melalui media sosial intagram miliknya melakukam promo terhadap produk UMKM. Ada juga program "Jogo Tongo" atau "Saling Menjaga". Ada jogo sekolah, jogo kerjo, jogo pasar, jogo santri, jogo kiyai dan lain-lain.
"Memang tidak seideal yang saya omongkam sih. Tapi gerakan dari masyarakat muncul, " ungkapnya.
Ganjar juga menyampaikan bahwa ia telah mengeluarkan sejumlah kartu subsidi. Seprti kartu tani, nelayan dan lain-lain.
Menurutnya hal tersebut penting agar subsidi menjadi tepat sasaran. Karena sebelumnya, banyak petani dan nelayan yang tidak menerima subsidi. Melainkan diterima oleh orang lain. Sedangkan mereka yang berhak tidak menerimanya.
Inovasi selanjutnya yakni SMK Boarding School. Diberikan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Ada lagi Kartu Jateng Sejahtera (KJS). Gubrakan ini dilakukan untuk membackup masyarakat miskin yang tidak terbackup oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
"Ada mereka yang sudah sepuh, disabilitas, tidak terdata, administrasi kurang. Nah inilah yang kami himpun biar semua terbackup, " katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdukkah Syukri, melalui sambutannya dalam webinar tersebut, mengatakan bahwa PMII adalah generasi penerus bangsa.
Oleh karena itu, PMII memiliki tanggung jawab atas berbagai maslaah yang dihadapi bangsa saat ini. "Sebagai anak muda kita memiliki tanggung jawab besar terhadap apa yang terjadi dan apa yang akan kita lakukan untuk masa akan datang, " kata Gus Abe, akrab pemuda kelahiran Cirebon ini disapa.
Di sisi lain, Gus Abe tidak menafikan bahwa sebagai organisasi kemahasiswaan PMII masih dalam tahap belajar. Kader yang aktif dikepengurusan PMII rata-rata berusia di bawah 30 tahun.
Namun tidak menutup kemungkinan, lima tahun mendatang kader aktif PMII saat ini akan mengisi ruang strategis dalam pemerintahan.
"Tidak menutup kemungkinan lima tahun mendatang kita seperti Pak Ganjar dan tokoh-tokoh lainnya yang diberikan kewenangan untuk mengelola negara secara formal, " paparnya.
Menurut Gus Abe, PMII akan memetik pengalaman yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo. Selain itu, PMII juga akan terus komitmen untuk mengkontekstualisasikan nilai-nilai kePMIIan untuk kemajuan Indonesia dimasa akan datang. (JS)
Jakarta - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggelar Webinar Series Chapter I dengan tema "Outlok Indonesia Masa Depan". Webiner yang digelar pada Selasa (31/8/2021) itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai narasumber.
Ada beberapa hal yang disampaikan ganjar. Diantaranya, meminta agar kader PMII kelak dapat masuk pimpin sistem.
Menurut Ganjar, untuk menjadi pemimpin tidak boleh pesimis. Tapi mau atau tidak terlibat dalam sistem ktu sendiri. Mau tidak menghadapi tantangan, masuk ke dalam turbolensi kekuasaan.
"Kita sering teriak-teriak pemerintah jelek, pemerintah korupsi. Ya anda harus pimpin, anda masuk, " sarannya.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya tidak terlalu hebat. Namun dia mencoba untuk menahan diri pada korupsi, tidak mau menerima suap. Melainkan belajar untuk melayani masyarakat.
Dia juga menjelaskan bahwa sistem yang ada saat ini sudah baik. Namun korupsi masih terjadi dikarenakan oleh aktor di dalamnya.
"Aktor yang suka bergeser kiri kanan. Hati-hati dengan kekuasaan karena bangak godaan. Maka harus ada orang-orang, teman-teman yang mengontrol dan menasehati, " jelasnya.
Gajar juga menawarkan diri, jika ada kader PMII yang ingin masuk politik, dia siap untuk menjadi mentor politiknya.
"Kalau ada yang siap dari PMII, saya siap menjadi mentor politikmu, " tegasnya.
Di sisi lain, Ganjar juga menyampaikan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Terlebih di tengah pendemi seperti saat ini yang serba sulit.
Dia mencontohkan kondisi di Jateng. Motor penggerak utama perekonomian masih tertekan. Sektor perdagangan, Industri, dan konstruksi masih negatif. Daya beli dan permintaan masyarakat masih lemah.
Begitu juga dengan industri pengolahan masih tumbuh negatif. Angka kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga meningkat.
Namun dalam menghadapi situasi pandemi ini, Ganjar juga menyampaikan beberapa terobosan inovatif yang dilakukannya.
Seperti "Lapak Ganjar" misalnya. Melalui media sosial intagram miliknya melakukam promo terhadap produk UMKM. Ada juga program "Jogo Tongo" atau "Saling Menjaga". Ada jogo sekolah, jogo kerjo, jogo pasar, jogo santri, jogo kiyai dan lain-lain.
"Memang tidak seideal yang saya omongkam sih. Tapi gerakan dari masyarakat muncul, " ungkapnya.
Ganjar juga menyampaikan bahwa ia telah mengeluarkan sejumlah kartu subsidi. Seprti kartu tani, nelayan dan lain-lain.
Menurutnya hal tersebut penting agar subsidi menjadi tepat sasaran. Karena sebelumnya, banyak petani dan nelayan yang tidak menerima subsidi. Melainkan diterima oleh orang lain. Sedangkan mereka yang berhak tidak menerimanya.
Inovasi selanjutnya yakni SMK Boarding School. Diberikan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Ada lagi Kartu Jateng Sejahtera (KJS). Gubrakan ini dilakukan untuk membackup masyarakat miskin yang tidak terbackup oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
"Ada mereka yang sudah sepuh, disabilitas, tidak terdata, administrasi kurang. Nah inilah yang kami himpun biar semua terbackup, " katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PB PMII, Muhammad Abdukkah Syukri, melalui sambutannya dalam webinar tersebut, mengatakan bahwa PMII adalah generasi penerus bangsa.
Oleh karena itu, PMII memiliki tanggung jawab atas berbagai maslaah yang dihadapi bangsa saat ini. "Sebagai anak muda kita memiliki tanggung jawab besar terhadap apa yang terjadi dan apa yang akan kita lakukan untuk masa akan datang, " kata Gus Abe, akrab pemuda kelahiran Cirebon ini disapa.
Di sisi lain, Gus Abe tidak menafikan bahwa sebagai organisasi kemahasiswaan PMII masih dalam tahap belajar. Kader yang aktif dikepengurusan PMII rata-rata berusia di bawah 30 tahun.
Namun tidak menutup kemungkinan, lima tahun mendatang kader aktif PMII saat ini akan mengisi ruang strategis dalam pemerintahan.
"Tidak menutup kemungkinan lima tahun mendatang kita seperti Pak Ganjar dan tokoh-tokoh lainnya yang diberikan kewenangan untuk mengelola negara secara formal, " paparnya.
Menurut Gus Abe, PMII akan memetik pengalaman yang disampaikan oleh Ganjar Pranowo. Selain itu, PMII juga akan terus komitmen untuk mengkontekstualisasikan nilai-nilai kePMIIan untuk kemajuan Indonesia dimasa akan datang. (JS)